- Home »
- Coretan , Shounen Ai , Yaoi »
- BL Manga dari masa ke masa
Sebagai penikmat BL manga,
seringkali aku penasaran, sebenernya BL manga pertama di dunia itu yang mana
sih? Kayak gimana sih wujudnya? Karena penasaran, jadi aku memutuskan untuk
research sendiri di internet. Menurut Wikipedia, manga shounen ai pertama
adalah “Sunroom ni te (In The Sunroom)” yang diterbitkan pada tahun 1970, oleh
mangaka Takemiya Keiko. Diikuti oleh manga “Gymnasium” yang terbit tahun 1971
oleh Hagio Moto. Tahun 1972, Hagio Moto juga menerbitkan sebuah karya, shoujo
manga berjudul “Po no Ichizoku (The Poe Clan)”. Tapi genre utama manga ini
sebenarnya shoujo ya, jadi unsur BL di manga ini masih belum eksplisit. Sebenarnya
gak banyak info detail soal karya2 shounen ai awal ini, mungkin karena kurang populer
atau gimana aku pun kurang paham. Lalu pada tahun 1974, masih dengan mangaka
yang sama, Hagio Moto menerbitkan manga genre shounen ai “Thomas no Shinzou
(The Heart of Thomas)”. Nah, ini adalah manga genre shounen ai “populer” yang
pertama, jadi banyak info yang bisa ditemukan soal manga ini.
Lanjut ke the first yaoi manga yang
legendaris, “Kaze to Ki no Uta”, yang diterbitkan tahun 1976 oleh mangaka
Takemiya Keiko. Dibanding karya-karya yang sebelumnya, manga ini lebih
eksplisit dalam menunjukkan “sex scene”. Manga ini juga mendapat adaptasi anime
movie pada tahun 1987. Aku perhatikan, karya-karya BL awal tahun 70-80an ini
menggunakan style shoujo manga klasik, di mana karakternya imut-imut seperti
boneka. Lalu cara si mangaka menyampaikan cerita begitu dramatis, kita seperti
bukan membaca BL tapi seperti menonton pertunjukan opera. Kebanyakan BL-BL awal
ini ceritanya angst, tragedy (Idk why they love angst so much). Jadi ya emang
rata2 punya ending yang sad.
Lalu pada tahun 90-an, BL manga
semakin populer dengan hadirnya manga “Zetsuai 1989” karya Ozaki Minami. Fun
fact : sebenernya Zetsuai ini awalnya doujin Captain Tsubasa, tapi akhirnya
diubah jadi karya original. Well, Zetsuai ini ceritanya juga angst sih. Terus, menurutku
BL manga yang terbit di tahun 90-an emang banyak yang aneh sih anatominya. Tau
istilah “yaoi hands”? Ya, telapak tangan karakternya digambarkan oversized,
jadi panjang dan besar :v (bukan tytydnya tapi malah tangannya ya awokawok ).
Nih, aku kasih contoh “yaoi hands” dari manga populer “Junjou Romantica”.
Selain itu, banyak juga yang suka size-gap, jadi semenya badan segede gaban
terus ukenya kecil mungil, kurus. Kita ambil contoh salah satu yang paling
populer, “Okane ga Nai”.
Style awal BL jaman dulu yang
karakternya imut2 terlihat beda jauh dengan kebanyakan BL manga yang terbit
sekarang, di mana posisi uke seme biasanya dibedakan melalui penampilan. Seme
biasanya tinggi, berotot, bertytyd besar (BL manhwa banget ini wkwk) lalu uke
biasanya memiliki tubuh yang ramping, kayak cewek banget lah. Yah, meskipun
banyak juga yang mendobrak stereotype ini dengan membuat seme cantik dan
ramping, lalu ukenya malah tinggi berotot. Atau keduanya sama-sama berotot
(manly x manly couple), nah kalau ini kesukaan saya :v Lalu ada juga manga yang
mengesampingkan istilah seme uke, jadi dua-duanya versatile.
Jaman sudah berkembang, artstyle BL
juga semakin berkembang. Jadi BL sekarang anatominya sudah tidak seaneh dulu
lagi. BL juga ceritanya makin beragam, gak cuma angst. Mau baca yang isinya
full nananina atau yang fluff, sweet tanpa ada adegan seggs, atau mau yang
campuran keduanya juga ada. Yang angst tapi happy ending, yang happy tapi malah
sad ending, yang full comedy, yang furry, yang peod (woi :v) semua ada.
Rata-rata BL itu masih “by women, for women”, dibuat oleh perempuan dengan
target pembaca perempuan juga, soalnya kebanyakan mangaka BL itu perempuan. Tapi
gak semua BL cuma sebatas fantasi atau fetish mangakanya aja. Manga seperti “Doukyuusei”
dan “Blue Sky Complex” punya cerita yang realistis soal masalah-masalah yang
dihadapi gay couple di dunia nyata. Jadi gak cuma sebatas ewe dan ewe doang.